Terima Kasih  Atas  Informasi,  Saran  Dan  Kritik  Anda ----- Melalui  Email : bangher7474@yahoo.co.id 

 

Sabtu, 08 Agustus 2009

Pemerintah Akan Salurkan 1000 Paket Obat

(04 Juni 2007) Jakarta, 4/6/2007 (Kominfo-Newsroom) – Pemerintah akan tetap melanjutkan obat paket 1.000 sebagai program obat rakyat murah dan berkualitas, meskipun ada kekhawatiran dan ketakutan dari sejumlah produsen obat, namun pendisribusiannya akan dilakukan kepada Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di seluruh Indonesia. Para produsen obat tidak perlu khawatir mengenai digulirkannya obat paket 1.000 oleh depkes, dan program ini tetap akan dilanjutkan namun pendistribusiannya lewat Poskesdes di seluruh Indonesia,” kata Menkes Siti Fadilah Supari pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di gedung DPR/ MPR, Jakarta, Senin (4/6). Program obat paket 1.000 ini adalah obat bebas dan bebas terbatas yang bertujuan untuk pengobatan sendiri terhadap keluhan umum dengan harga Rp1.000. Obat ini merupakan obat yang dijual di apotek, toko obat atau pedagang eceran obat, toko dan warung. Juga bias terdapat di pos kesehatan desa. Sekarang ini sudah ada sebanyak 1.200 poskesdes yang ada di seluruh Indonesia, dan dengan begitu masyarakat diharapkan akan mudah mendapatkan obat tersebut, dan juga tidak akan merugikan pihak produsen. Menurut Menkes, obat seribu adalah obat otisi atau obat bebas. Jadi kalau dicari di toko bebas tidak ada, dan keberadaan obat paket 1000 ini akan tersebar dan manfaatnya bisa dirasakan oleh semua masyarakat di seluruh Indonesia mulai tiga sampai enam bulan kedepan. “Saat ini yang memproduksi obat 1.000 baru Indofarma, dan kami menganjurkan agar semua BUMN dapat memproduksi obat tersebut, sebab dengan memproduksi obat 1.000 BUMN sudah untung banyak, “ katanya. Namun, kendalanya adalah untuk mendistribusikan ke daerah itu sangat berat karena harganya tetap 1000. Menteri juga mengatakan, sebetulnya untuk daerah Jakarta obat murah ini sudah mulai beredar di pasaran, namun banyak spekulan yang membeli untuk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi, Hal ini membuktikan bahwa produsen obat tidak suka dengan kehadiran obat murah dari pemerintah. “Ini merupakan salah satu hambatan di masyarakat, contohnya banyak produsen obat yang menyatakan beli obat yang mahal saja belum tentu menyembuhkan ngapain beli yang 1000,” jelasnya . Dengan begitu membuktikan produsen-produsen yang sudah berpuluh-puluh tahun ada tidak rela dengan adanya obat seribu ini, mereka menginginkan kalau bisa obat ini dibatalkan karena sangat menganggu pemasaran mereka, tapi depkes akan lanjut terus, tegasnya. Namun, depkes sedang mengantisipasi dengan mekanisme seperti apa, misalkan obat murah ini akan di drop kepada poskesdes-poskesdes di seluruh Indonesia. Dia menambahkan, perlu diketahui obat murah ini untuk orang-orang yang sangat miskin, karena mereka sudah mendapat jaminan, tetapi untuk orang-orang sadikin (sakit sedikit menjadi miskin). (T.wd/toeb/b)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

INTERNASIONAL

SOSBUD

HUKUM

EKONOMI

REALITAS PUBLIK Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template