INDRAMAYU, (PR),-
Nurhayani (21), warga blok Jatimulya Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu dilaporkan telah tiga tahun lebih menghilang di Malaysia. Ia dinyatakan hilang oleh keluarganya setelah berangkat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di negeri Jiran itu sejak 9 Mei 2006 silam.
Kendati berbagai upaya pencarian telah dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil, Nurhayani tetap tidak diketahui keberadaannya. Oleh karena itu, Senin, (1/3) Ruminih (50) orang tua Nurhayani akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu.
Dalam laporannya Rumini mengungkapkan bahwa anak bungsunya itu berangkat menjadi TKW ke Malaysia melalui PT.Sentosa Karya Aditama yang berkedudukan di Jakarta. Lewat bantuan sponsor bernama Mimi Ratmi, warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Nurhayani akhirnya diberangkatkan menuju Malaysia sebagai pembantu rumah tangga pada 9 Mei 2006.
Laporan kasus tersebut diterima langsung oleh Kepala Bidang Pelatihan Penempatan Dan Karya Dinsosnakertrans Kab. Indramayu Drs. Iwan Hermawan, M.Pd. Kepada Iwan Ruminih menjelaskan, tahun pertama bekerja, anaknya sempat berkirim surat dengan menggunakan alamat salah satu restoran di Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan.
Surat itu yang menjadi satu –satunya alat komunikasi Nurhayani dengan keluarganya. “Saya sudah tanya kebeberapa temannya yang pernah bekerja di Malaysia, tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaan Nurhayani,” Ucap Ruminih.
Menanggapi laporan tersebut, Iwan menyatakan akan melakukan penelusuran keberadaan Nurhayani melalui Kementrian Luar Negeri di Jakarta. “Dinsosnakertrans Indramayu, dalam waktu dekat akan menyampaikan keluhan dari orang tua Nurhayani kepada Kementrian Luar Negeriuntuk diteruskan ke KBRI di Malaysia,” tuturnya.
Iwan mengatakan, perusahaan yang memberangkatkan Nurhayani ke Malaysia diduga liar karena tidak terdaftar di Dinsosnakertrans Indramayu. “Tidak ada nama perusahaan tersebut dalam daftar kami. Kami menduga, Nurhayani menjadi korban sindikat buruh migran ilegal. Akan tetapi kami akan berupaya maksimal untuk mencari keberadaan Nurhayani karena menyangkut warga Indramayu,” katanya.
Kasus hilangnya Nurhayani, menurut dia, merupakan kasus klasik yang sering terjadi dan menimpa TKI ilegal. Dalam catatan, lebih dari 70 persen TKI asal Indramayu diluar negeri berangkat melalui jalur tak resmi. (A-96)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar