Terima Kasih  Atas  Informasi,  Saran  Dan  Kritik  Anda ----- Melalui  Email : bangher7474@yahoo.co.id 

 

Kamis, 08 April 2010

Minim Perhatian Pemda

Hampir sepuluh tahun menempati lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Teranggong di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, ratusan warga transmigrasi lokal (translok) itu ternyata masih merasa belum cukup mendapatkan fasilitas yang memadai dari Pemkab Indramayu. Saat acara Grebeg Mulud, mereka mengungkapkan seluruh keluh kesahnya kepada Bupati H Irianto MS Syafiuddin (Yance), dan juga Ketua TP PKK Kabupaten Hj Anna Sophana.

*** WARGA translok Teranggong kedatangan tamu istimewa, yakni Bupati Yance beserta istri, Selasa (2/3). Keduanya sengaja meluangkan waktu untuk menghadiri acara grebeg mulud yang diadakan oleh pengurus Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Teranggong. Kali pertama menyambut kedatangan orang nomor satu di jajaran Pemkab Indramayu tersebut, panitia setempat menggelar beragam kegiatan.

Antara lain sunatan masal, parade marching band, serta pengajian umum dengan menghadirkanmubalig Pengasuh Pondok Pesantren Candang Pinggan Kertasemaya KH Syakur Yasin MA.

Namun, acara yang juga dihadiri oleh Camat Terisi Ahmad Santoso BA, unsur muspika, kepalapara kuwu, serta tokoh masyarakat tersebut, ternyata hanya dijadikan media untukmenyampaikan aspirasi warga setempat.

Hal itu terlihat saat sambutan selamat datang yang disampaikan oleh salah seorang perwakilan warga translok, Dadang Risman. Di hadapan Bupati Yance, Dadang mengaku bersyukur Pemkab Indramayu telah memfasilitasi lokasi UPT serta memberikan lahan garapan bagi para eks transmigran pada tahun 28 September 2001 lalu.

Karena waktu itu mereka dalam kondisi yang sangat dilematis. Daerah transmigrasi yang mereka tempati, mengalami konflik yang berkepanjangan dan berujung bencana tsunami. Para eks transmigran yang kebanyakan tinggal di sejumlah wilayah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu, terpaksa balik kekampung halaman. Padahal, kata dia, saat berada diperantauan kehidupan ekonomi mereka sudah mulai mapan.

Dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya memilih kembali lagi ke Indramayu sebagai daerah asal kami semua. Tapi, kami tidak punya apa-apa lagi. Alhamdulillah kepulangan kami dibantu dan disediakan lokasi khusus,” ujar Dadang.

Hanya saja, selama hampir 10 tahun mendiami UPT Teranggong, warga setempat yang jumlahnya mencapai 250 kepala keluarga (KK) itu, masih dibuat kelimpungan soal hakkepemilikan (sertifikat) tanah yang ditempati.

Itu belum termasuk ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pertanian seluas 36 hektare yang mereka garap. “Minim ketersediaan air, sehingga kami butuh pompa penyedot. Warga UPT Teranggong juga berharap fasilitasi dari Pemkab Indramayu dalam usaha peternakan yang akan mengubah kehidupan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik,” pinta Dadang.

Menanggapi permintaan itu, Bupati Yance langsung memberikan respons positif. Pihaknya akanmengabulkan seluruh permohonan yang diusulkan oleh warga translok. Termasuk berjanji akanmemperbaiki sarana jalan yang belum diaspal.

Semua rakyat Indramayu harus maju, tak terkecuali warga translok Teranggong,” tegasnya. Namun, kata Yance, pihaknya berpesan agar penduduk setempat terus mendukung dan membantu program meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui aplikasi visi Indramayu Remaja. Titip jangan abaikan perhatian terhadap anak cucu kita. Jangan sampai mereka tidak sekolah,” ajak Yance.

Dalam kesempatan itu, Yance bersama Anna Sophana juga memberikan santunan dan bantuan bagi anak-anak yang di khitan serta puluhan jompo. (kho) UPTD/B,

Sumber: http://www.radarcirebon.com/metropolis/indramayu/3389-minim-perhatian-pemkab.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

INTERNASIONAL

SOSBUD

HUKUM

EKONOMI

REALITAS PUBLIK Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template