Dua diantara sembilan KM nelayan berhasil lolos dan merapat ke Pelabuhan Karangsong Kec/Kab.Indramayu. Kedua KM itu adalah KM.Sari Mulya dan KM.Mandala. Menurut nahkoda KM.Sari Mulya, Nasiron (40), warga Desa Pabean Udik Kec/Kab.Indramayu, peristiwa perompakan yang dialaminya terjadi saat ia bersama belasan anak buah kapal (ABK) dalam perjalanan pulang menuju Teluk Indramayu. Namun ketika melintas di perairan laut Subi, KM Sari Mulya didekati perahu jenis klotok bermuatan empat orang.
Tiga dari empat penumpang perahu klotok berseragam Satuan Marinir TNI-AL dan membawa senjata api laras panjang. Awalnya Nasiron mengira keempat orang itu adalah petugas perairan laut yang akan memeriksa kapal. Namun setelah keempatnya naik, Nasiron dan belasan ABK malah ditodong senjata api. Mereka, lalu memaksa Nasiron dan ABK KM Sari Mulya menyerahkan sejumlah uang dan merampas barang bawaan. Nasiron sempat menolak, namun dianiaya. Takut dianiaya lagi, Nasiron akhirnya bersedia memenuhi keinginan kelompok bersenjata itu setelah dirinya.
Selang satu jam, kelompok bersenjata berseragam TNI-AL kemudian merompak KM Mandala yang jaraknya hanya 20 mil dari KM Sari Mulya. Sama dengan Nasiron, nahkoda KM Mandala, Rosid, juga dipaksa menyerahkan sejumlah uang dan barang bawaan. Malahan, Rosid bersaama ABK-nya sempat ditodong menggunakan senjata api laras panjang dan sangkur. Belakangan, salah satu pelaku perompakan kepada para korbannya mengaku bernama Hamdan berdinas disalah satu kesatuan di Kalimantan. "Pelaku sempat memberikan nomor telefon, namun sulit dihubungi. Mereka mengaku aparat dan petugas di pelabuhan Natuna, itu saja," kata Nasiron diamini Rosid.
Kepala Keamanan KPL Mina Sumitra, Karangsong, Bunyamin, membenarkan adanya laporan kekerasan yang dialami nelayan Indramayu oleh kelompok bersenjata di Natuna. Dua KM yang menjadi korban, kata Bunyamin, telah mendarat di Pelabuhan Karangsong dan langsung melaporkan kejadiannya kepada pihaknya. "Malah, saat yang sama kami mendapat laporan dari para juragan kapal, ada tujuh orang, yang menyatakan bahwa kapalnya juga dirompak oleh kelompok yang sama. Jadi dalam beberapa hari ini, ada sembilan kapal nelayan Indramayu yang menjadi korbannya," ujar Bunyamin.
Hal senada juga dibenarkan oleh Ketua KPL Mina Sumitra, Ono Surono. Mantan anggota DPRD periode 2004-2009 ini bahkan telah melaporkan kasusnya ke Mabes TNI-AL lantaran pelaku ditengarai oknum anggota "Kami terus berkoordinasi dengan pihak keamanan laut baik dari TNI-Al maupun Polair untuk mengejar pelakunya," tegas Ono.(Hendra/kur)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar