Terima Kasih  Atas  Informasi,  Saran  Dan  Kritik  Anda ----- Melalui  Email : bangher7474@yahoo.co.id 

 

Rabu, 16 Maret 2011

Tanggul Sungai Cimanuk Ambrol

Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Rambatan Kulon, Blok Pulo RT 27 RW 4, KecamatanLohbener-Indramayu kembali longsor, Setelah diguyur hujan deras selama dua hari terakhir, Minggu (13/3). Kondisi tersebut membuat ratusan warga yang berada didekat lokasi longsor menjadi panik .

Sepanjang kurang lebih 500 meter, tanggul kali cimanuk kembali mengalami longsor yang cukup parah. Kondisi tanah tanggul yang sebelumnya sudah menyusut kini semakin menipis setelah bibir tanggul terseret oleh derasnya aliran sungai cimanuk.

Permukaan tanggul yang kini tersisa tinggal 1,5 M, seakan membuka ancaman bencana bagi 200 jiwa warga sekitar. Terlebih lagi arus sungai cenderung kencang dengan debit air yang terus naikakibat curah hujan yang cukup tinggi mengguyur Indramayu dalam beberapa hari terakhir.

Menurut warga setempat, Yanti (24), menuturkan bahwa seminggu lalu, tanah tanggul kembaliambrol saat hujan deras. Keadaan itu membuat warga ketakutan. Kalau harus mengungsi, kamibingung harus mengungsi ke mana," ujarnya. Smentara b erdasarkan keterangan warga, sejak akhir tahun lalu, tanggul Cimanuk di wilayahtersebut sudah sering ambrol. Hujan deras dan tingginya volume air kerap menggerus dinding tanah tanggul sampai terjadi longsor, terutama pada bagian yang tidak dilapisi beton. Selain itu, bagian tanggul yang berlapis beton pun sudah banyak yang ambrol.

Peristiwa tersebut, sebelum terjadi longsor, ada kemungkinan dibagian bawah tanggul terdapat rongga-rongga tanah yang cukup besar disepanjang tanggul akibat tergerus oleh derasnya arus air, sehingga tanggul tersebut berpotensi terjadinya longsor.

Tanggul Sungai Cimanuk di Blok Pulo Desa Rambatan Kulon Keacamatan Lohbener Kabupaten Indramayu sebelumnya mengalami longsor beberapa kali secara berturut-turut sejak pertengahan tahun 2010 lalu. Puncak longsor yang terbilang parah, terjadi pada Mei 2010 lalu. Saat itu, tanggul tergerus arus sungai hingga menyisakan bantaran tanah sekira dua meter. Saat peristiwa berlangsung, warga setempat membuat bendungan darurat dari karung-karung berisi tanah, sertapenopang kayu yang dikaitkan pada pohon. Hal itu dilakukan, sekedar mengantisipasi terjadinya longsor yang lebih parah.

Sumber: Hendra S, Editor: Bambang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

INTERNASIONAL

SOSBUD

HUKUM

EKONOMI

REALITAS PUBLIK Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template