INDRAMAYU, (PR).-
Mogok kerja ratusan buruh Pertamina di Kabupaten Indramayu belum juga berakhir sejak enam hari terakhir. Bahkan, pada Senin (22/3), para buruh sempat menutup semua instalasi yang ada di Kompleks Pertamina Balongan, di antaranya unit elpiji, terminal pengumpul utama minyak mentah, dan terminal transit utama unit pemasaran bahan bakar minyak (BBM).
Tak kunjung berhentinya aksi para buruh sektor minyak dan gas tersebut akibat negosiasi tuntutan kenaikan upah dan perbaikan kesejahteraan yang belum menemui kata sepaham. Selain itu, belum adanya jawaban resmi dari manajemen PT Pertamina (Persero) pusat.
Berdasarkan pemantauan "PR", ratusan buruh masih bertahan di sepanjang jalan Kompleks Pertamina Balongan Kab. Indramayu. Tenda di depan gerbang terminal pengumpul utama minyak mentah masih didirikan.
Sementara ratusan aparat keamanan dari berbagai unsur TNI dan Polri terlihat masih bersiaga di sejumlah objek vital Pertamina Balongan. Bahkan, kendaraan taktis penghalau massa, water cannon milik Polres Indramayu juga disiagakan tepat di depan terminal utama pengumpul minyak mentah.
Menurut sejumlah pengunjuk rasa, aksi mereka akan tetap dilakukan hingga Pertamina mengabulkan tuntutan mereka soal kenaikan upah dan perbaikan kesehatan serta kesejahteraan.
Serangkaian pertemuan perwakilan buruh dengan Pertamina Balongan sejak hari pertama aksi, menurut buruh, belum membuahkan hasil. Pasalnya, pertemuan yang ditengahi oleh Kapolwil Cirebon Komisaris Besar Tugas Dwi Apriyanto, Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Nasri Wiharto, dan Dandim Indramayu Letnan Kolonel Arh. Hindro Martono dinilai buruh belum final.
"Belum ada jawaban pasti dari Pertamina mengenai tuntutan kami sehingga kami menanggap pertemuan-pertemuan itu percuma saja," tutur sejumlah buruh.
Membantah
Menyangkut tentang lumpuhnya produksi dan bongkar muat minyak mentah, Pertamina EP Region Jawa tetap membantahnya.
Asisten Manajer Humas Pertamina EP Region Jawa, Dian Hapsari Firasati, menyatakan, meski bongkar muat terhenti karena adanya aksi mogok buruh, pihaknya masih bisa memproduksi minyak mentah karena ada pekerja pengganti, yakni pegawai organik Pertamina.
"Prinsipnya, semua instalasi masih berjalan normal. Kami masih mencari solusi yang terbaik agar aksi berakhir dan buruh bisa bekerja kembali," kata Sari kepada wartawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak sepekan kemarin, ratusan buruh Pertamina dari seluruh unit yang ada di Kompleks Pertamina Balongan Kab. Indramayu melakukan mogok kerja. Mereka menuntut kenaikan upah, sistem kontrak kerja, serta jaminan keselamatan kerja melalui Jamsostek.
Dalam aksinya, buruh menutup pintu utama unit penampungan dan pengolahan minyak mentah. Akibatnya, puluhan truk tangki tidak bisa melakukan bongkar muat minyak mentah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar