INDRAMAYU,(KC).-
Pengadaan beras tahun 2010 yang dilakukan Perum Bulog masih tersendat akibat cuaca buruk dan musim El Nino di Indonesia. Dari target prognosa 3,2 juta ton, hingga akhir April tahun ini Perum Bulog baru mampu menyerap 760 ribu ton beras.Meski begitu,Bulog tetap optimis pengadaan beras tahun 2010 ini akan tetap teralisasi. Dan untuk mendukung realisasi pengadaan, akhir Mei ini Perum Bulog mematok penyerapan beras sebanyak 1,4 juta ton.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, saat menghadiri pengiriman perdana beras/gabah PT.Pertani ke Bulog di resi gudang Desa Cipancuh Kec.Haurgeulis Kab.Indramayu, Selasa (4/5) sore. Sutarto mengatakan, kondisi cuaca diakui berpengaruh pada penyerapan gabah dan beras dari tingkat petani. Oleh karenanya, kata dia, Perum Bulog berharap musim El Nino segera berakhir sehingga program pengadaan beras untuk mendukung stok pengan di Indonesia tercapai sesuai target yang dipatok.
Sutarto menambahkan, selain terkendala El Nino, pengadaan juga terhambat mutu beras di tingkat petani. Padahal, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2010, standar mutu beras dan harga pembelian pemerintah (HPP) sudah ditetapkan. Misalnya, imbuh Sutarto,beras di gudang Bulog (kadar air max 14%, butir patah max 20%, kadar menir max 2%, derajat sosoh min 95%) dipatok dalam HPP Rp.5.060. "Ini beberapa kendala yang kami hadapi. Belum lagi masuknya beras broken impor dari negara tetangga. Makanya, kami menyampaikan dengan tegas dalam Rapat Terbatas bidang Perekonomian agar impor beras dihentikan," tegas Sutarto.
Sementara itu, di resi gudang Haurgeulis Kab.Indramayu, Sutarto menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengadaan beras/gabah antara Perum Bulog dengan PT.Pertani (Persero). MoU kedua lembaga itu antara lain berisi pengadaan 100 ribu ton beras/gabah PT.Pertani untuk Perum Bulog pada tahun 2010. Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT.Pertani (Persero), Dwi Antono, menyatakan langkah pihaknya itu dilakukan untuk mendukung pengadaan stok pangan nasional serta pemberdayaan infrastruktur dan SDM dilingkungan PT.Pertani. "Banyak sekali fasilitas PT.Pertani di Indonesia kurang dimanfaatkan maksimal. Sehingga perlu dilakukan upaya pemanfaatan diantaranya bekerja sama dengan Perum Bulog menyangkut pengadaan beras dan gabah," tukas Dwi.***(C-25)
Ditulis oleh: Hendra Sumiarsa, 5 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar