Terima Kasih  Atas  Informasi,  Saran  Dan  Kritik  Anda ----- Melalui  Email : bangher7474@yahoo.co.id 

 

Rabu, 26 Mei 2010

Petani Buru Tikus Gunakan Asap Motor

INDRAMAYU, (PRLM).- Puluhan anggota kelompok tani Leuwi Sari II, Desa Leuwi Gede, Kec. Widasari, Kab. Indramayu memburu tikus menggunakan asap sepeda motor. Hasilnya ratusan tikus yang sering memakan batang padi di desanya itu mati. Dan uniknya, pemburuan tikus ini menggunakan motor yang dijalankan mesinnya. Asap yang ke luar dari knalpot di inilah yang mereka gunakan untuk membius tikus.

"Mungkin di Jawa Barat baru pertama kali memburu tikus menggunakan mesin sepeda motor ini. Petani di Indramayu khususnya kelompok tani Leuwi Sari, Desa Leuwi Gede sebagai penggagas. Mereka memanfaatkan asap knalpot motor untuk membasmi tikus, " tutur Oyot, S.P., Sekretaris Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Widasari kepada 'PRLM", Rabu (26/5).

Dikatakan Oyot, sebelum melakukan gropyok tikus, petani mempersiapkan sepeda motornya. Diujung knalpot motor tersebut diberi sebuah pipa yang telah dilas. Pipa besi ini kemudian disambungkan dengan selang dan dimasukan ke lubang atau sarang tikus.

"Petani menggunakan cara ini lebih efisien waktu dibandingkan dengan cara yang lama yaitu kompor tikus. Knalpot motor sudah dirancang tersebut sebelumnya diisi dengan cairan oli bekas serta racun tikus. Selang yang telah dialiri asap itu lantas dimasukan kedalam lubang tikus, " ujarnya.

Menurut Oyot, pihaknya bersama para petani yang melakukan penggropyokan tikus ini langsung ke lapangan. Sasarannya adalah menyelamatkan tanaman padi yang masih berumur sekira satu minggu. Sebab jika tidak segera dilakukan penggropyokan, tikus yang ada ditempat itu akan memakan batang padi. sehingga luas tanaman padi sekira ribuan hektar akan gagal panen.

"Tanaman padi di areal yang kami lakukan penggropyokan luasnya sekira ribuan hektare. Dan setelah dilakukan pengasapan melalui lubang dari mesin kenalpot yang sudah dimodifikasi hasilnya ratusan tikus mati di dalam lubang maupun yang tertangkap oleh petani. Mudah-mudahan dengan gerakan ini padi tumbuh dengan sempurna, " terangnya.

Hal senada dikatakan oleh ketua kelompok tani Leuwi Sari II, Samsudin (48) didampingi Carman (48). Ia mengatakan, sementara ini populasi tikus diareal sawah milik warga sudah semakin banyak berkembang biak. Adanya tikus tersebut bagi petani tentunya dapat merugikan karena tikus akan menyerang batang padi. Hingga pertumbuhan padi teranggangu dan mati. Untuk melakukan pembasmiannya, ia bersama kelompok tani melakukan pemburuan tikus. (Udi/A-147)**

sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/114418

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

INTERNASIONAL

SOSBUD

HUKUM

EKONOMI

REALITAS PUBLIK Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template