INDRAMAYU, (PRLM).- Puluhan petani tambak bandeng di Desa Tambak, Kec./Kab. Indramayu mengeluh terkait harga ikan bandeng yang merosot. Sedangkan harga pakannya sendiri semakin tinggi. Turunnya harga ikan bandeng ini diduga karena hukum pasar, sebab dari daerah sentra produsen bandeng banyak memasok ikan ke kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Sehingga harga jual bandeng menjadi rendah. Turunnya harga ikan bandeng ini terjadi sejak sebulan terakhir ini.
Hal tersebut dibenarkan oleh Rastam (47) salah satu petambak ikan bandeng di Desa Tambak, Kec./Kab. Indramayu. Menurut dia, anjloknya harga jual bandeng antara lain disebabkan karena hukum pasar. Ia mencontohkan seperti di Pasar Ikan Jakarta dan Pasar Ikan Bandung, jumlah pasokan ikan bandeng dari daerah-daerah produsen antara lain dari Kabupaten Pekalongan, Pati,Tegal,Surabaya bahkan Lampung makin melimpah. Sehingga dampak harga jual bandeng di Pasar Ikan Jakarta dan Bandung menjadi semakin rendah.
"Mungkin karena pasokannya banyak terutama dari daerah-daerah penghasil ikan bandeng menyebabkan harga ikan tersebut menjadi merosot. Anjloknya harga ini tidak sesuai dengan harga pakannya, " jelasnya kepada "PRLM", Jumat (14/5).
Ia juga menjelaskan, sementara untuk harga jual ikan bandeng ke tangan tengkulak yang akan mengirim ke Pasar Ikan Jakarta dan Bandung malah merosot menjadi Rp 8.000,00/kg. Bahkan ada tengkulak yang hanya berani membeli bandeng hasil panen petani tambak itu Rp 6.000,00/kg. Harga tersebut membuat para petani tambak didesanya merugi jika dibandingkan dengan harga pakan bandeng yang dijual di kios-kios yang terus bergerak naik dari Rp 4.500,00/kg menjadi Rp 5.500,00/kg.
"Penjualan ikan bandeng hasil tambak kami tidak sesui dengan harga pakan yang kami beli. Jika hal itu terus berlanjut kami akan merugi, " katanya. (Udi/A-147)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar