INDRAMAYU,(KC).-
Serangan hama tikus di Kab.Indramayu terus meluas. Setelah Kecamatan Juntinyuat, Balongan, Haurgeulis, Widasari dan Jatibarang dinyatakan terserang tikus, kini kondisi serupa terjadi di Kecamatan Kandanghaur dan Gabuswetan. Ancaman serangan tikus membuat petani resah dan menimbulkan potensi gagal panen sehingga berbagai cara dilakukan untuk memberantasnya. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Kandanghaur, Rabu (23/6).
Pemerintah Kecamatan Kandanghaur terpaksa melibatkan ratusan pelajar dari berbagai sekolah di wilayah itu untuk memberantas tikus di areal persawahan. Kegiatan dimulai dengan didirikannya Posko Pemberantasan Tikus yang dipusatkan di Desa Karangmulya. Ratusan pelajar SD hingga SMA serta masyarakat petani di Kandanghaur secara serempak melaksanakan gerakan gropyok (berburu) tikus di areal persawahan yang berpotensi terjadi kerusakan. Dengan berbekal peralatan seadanya, pelajar dan masyarakat yang dipimpin langsung Camat Kandanghaur, Aris Tarmidi, memburu tikus yang bersembunyi di dalam tanah.
Di Desa Karangmulya sendiri, menurut Aris, potensi kerusakan tanaman padi akibat tikus sangat tinggi. Sebab cakupan wilayah tanam di desa tersebut kini telah mencapai hampir 400 hektare. Itu artinya, kata dia, jika tidak dilakukan pencegahan dengan gerakan gropyok, maka kerusakan dikhawatirkan akan terus meluas. Menyangkut keterlibatan pelajar, Aris menyatakan langkah itu sebagai pendidikan dan motivasi agar pelajar sekarang lebih peka terhadap lingkungan. "Pembelajaran juga bagi pelajar serta ikut mendorong terselenggaranya program kembali ke sawah di kecamatan kami," ungkap Aris.
Diberitakan sebelumnya, serangan hama tikus melanda sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Indramayu dalam sepekan terakhir. Akibat menghebatnya "ganyangan" tikus, petani dibuat kewalahan karena tanaman padi gadu (musim tanam kedua) mereka yang diuntungkan oleh cukupnya ketersediaan air karena masih tingginya curah hujan berpotensi gagal panen. Serangan tikus tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Juntinyuat yang menurut petani terjadi hampir merata di seluruh desa yang ada. Adapun wilayah kecamatan lain yang diketahui terkena serangan hama tersebut diantaranya Kecamatan Balongan, Haurgeulis, Widasari dan Jatibarang. Banyak petani mengaku kewalahan dalam memberantasnya karena keberadaan tikus sulit diduga dan terkadang datang tiba-tiba secara bergerombol padahal baru diberantas sehari sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Ir Toto Kusmanto kepada wartawan secara terpisah membenarkan terjadianya serangan hama tikus terhadap tanaman padi gadu petani di Kabupaten Indramayu.Hanya pihaknya belum memperoleh data pasti jumlah areal yang terkena dan tingkat serangannya. Dikatakan, selama ini hama tikus dianggap memang membahayakan bagi tanaman padi petani di Kabupaten Indramayu karena sifat hama tersebut yang bisa menyerang dengan cepat tanaman padi dengan memakan batang tanaman padi yang berusia kurang dari dua bulan. "Pemberantasan hama tikus dengan menggunakan anjing cukup efektif. Mungkin selain menjadi hiburan bagi sejumlah petani, lingkungan sekitar juga terhindar dari risiko obat kimia," ujarnnya.***(C-25)
Ditulis oleh: Hendra S, 23 Juni 2010.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar