Terima Kasih  Atas  Informasi,  Saran  Dan  Kritik  Anda ----- Melalui  Email : bangher7474@yahoo.co.id 

 

Sabtu, 10 Juli 2010

Tanggul Cimanuk Amblas

INDRAMAYU,(KC).- Tanggul Sungai Cimanuk di Blok Tambak Mas RT.09 RW.02 Desa Rambatan Kulon Kec.Lohbener Kab.Indramayu tiba-tiba amblas, Kamis (8/7).Tanggul yang amblas panjangnya sekira 100 meter dengan kedalaman 10 meter. Akibatnya, tangggul yang difungsikan sebagai pelindung kini rata dengan tanah permukiman warga serta sejumlah bangunan kandang yang diatasnya ambruk terseret longsoran tanah. Meski tidak ada korban jiwa, namun amblasnya tanggul yang berjarak hanya lima meter dari permukiman itu menimbulkan kepanikan warga. Menurut penduduk setempat, tanggul mulai diketahui amblas pada Kamis (8/7) sekira pukul 05.00 WIB. Warga mendengar suara mirip ledakan disusul bunyi gemuruh. Wasnadi alias Goes (28 tahun), warga setempat yang rumahnya disisi tanggul mengatakan beberapa saat setelah terdengar ledakan dan gemuruh, tanggul sungai terlihat menganga sepanjang 100 meter dan lebar 20 cm. Namun beberapa jam kemudian, tanggul yang awalnya menganga hanya 20 cm terus melebar dan amblas dengan kedalaman sekira 10 meter. "Lama-lama tanahnya longsor dan amblas sehingga menyeret pepohonan serta bangunan kandang milik warga. Suara bergemuruh yang muncul saat tanggul amblas membuat warga panik dan berlarian keluar rumah," tukas Wasnadi. Kepanikan warga, imbuh Wasnadi, dipicu ancaman banjir Sungai Cimanuk jika hujan terus mengguyur dan debit air naik. Pasalnya, tanggul yang selama ini sebagai pelindung permukiman kini sudah tidak tampak lantaran amblas. Oleh karenanya,untuk menghindar kemungkinan terburuk, warga meminta pihak pengelola Sungai Cimanuk agar melakukan pengalihan arus sampai tanggul selesai diperbaiki. "Kalau air sungai naik dipastikan meluap karena tanggul sudah amblas. Warga akhirnya bergiliran jaga-jaga karena takut datang banjir bandang," imbuh Wasnadi. Kuwu Rambatan Kulon, Wartono menyatakan, fenomena amblasnya tanggul Sungai Cimanuk didesanya merupakan kali ketiga. Dua kasus serupa, kata dia, terjadi saat bencana banjir bulan lalu. Saat itu, dua titik tanggul di desanya, Blok Ningkong dan Pulo,juga longsor akibat gerusan arus deras sungai. Namun ketika kedua titik tanggul yang longsor itu belum diperbaiki secara permanen kini muncul longsoran baru di Blok Tambak Mas. "Beberapa titik lain tanggul sungai Cimanuk di desa kami sudah mulai terlihat parah. Jika tidak segera diperbaiki, longsoran demi longsoran akan terus terjadi," ujar Wartono. Sementara itu,terkait dengan permintaan warga yang berada dekat amblasnya tanggul, petugas penjaga pintu air Bendung Karet Bangkir dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Sutrisno menyatakan, langkah itu belum bisa dilakukan karena elevasi air berubah-ubah. Sutrisno menyatakan, permukaan air dalam sepekan terakhir mengalami perubahan mencolok menyusul masih tingginya curah hujan baik di wilayah hulu maupun hilir sungai. Sehingga permintaan warga akan sulit dipenuhi dan baru bisa dilakukan jika elevasi air berada pada posisi normal. "Masalahnya terkadang datang kiriman air dari hulu akibat hujan. Lagi pula, sekarang sulit memantau karena alat komunikasi sudah ditarik kembali oleh kantor sehingga menyulitkan kami untuk berkoordinasi dengan petugas penjaga pintu-pintu air," keluhnya.****(C-25) Ditulis oleh: Hendra Sumiarsa, 8 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

INTERNASIONAL

SOSBUD

HUKUM

EKONOMI

REALITAS PUBLIK Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template