Kamis, 1 April 2010 | 17:45 WIB
Bandung, Kompas - Wartawan dituntut memiliki kemampuan dan kriteria khusus bila ingin mendapatkan hak serta menjalankan kewajiban melayani masyarakat. Bila terwujud, wartawan bisa memberikan kontribusi besar membangun kehidupan sosial masyarakat.
"Ada beberapa kemampuan yang harus dikuasai, seperti pengetahuan luas, semangat eksklusivisme, dan gairah besar memburu berita. Namun, wartawan juga harus menyadari haknya, seperti penghasilan yang cukup, serta memosisikan status wartawan dengan benar," ujar pengamat jurnalistik Universitas Padjadjaran, Sahala Tua Saragih, dalam diskusi "Peranan Pers dalam Pembangunan Pendidikan" di Aula Dinas Pendidikan Jawa Barat, Rabu (31/3).
Sahala mengatakan, wartawan yang baik harus memiliki pengetahuan luas. Hal itu membantu wartawan memperkaya isi berita dari hasil wawancara dengan narasumber atau pengamatan realitas yang diliput. Pengetahuan luas juga membantu wartawan bersikap kritis dan skeptis sehingga sanggup bekerja dengan bebas dan otonom.
Kinerja itu akan semakin baik bila didukung semangat eksklusif dan gairah besar mencari berita. Tujuannya adalah mencegah masyarakat mendapatkan bacaan seragam yang bisa menurunkan minat baca dan menyaksikan tayangan berita. Keseragaman adalah tindakan bunuh diri wartawan dan media massa.
Posisi
Akan tetapi, wartawan juga harus tahu posisi diri dan profesinya. Wartawan harus menyadari bahwa mereka membutuhkan gaji layak agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Pemilik media massa bertanggung jawab memerhatikan hal ini.
"Selain itu, wartawan juga harus memosisikan pekerjaan yang dilakoninya dengan benar. Wartawan bukan sekadar pekerjaan mencari uang, tapi butuh keahlian, ketulusan, dan kepatuhan pada hukum pers dan kode etik wartawan," ia menegaskan.
Anggota Komisi E DPRD Jabar, Dindin Supriyadin, mengatakan, wartawan punya peran besar membangun identitas bangsa. Wartawan bisa memberikan pencerahan yang dibutuhkan bangsa untuk bangkit dari keterpurukan.
"Wartawan berperan besar menggalang dana masyarakat terkait beragam peristiwa, dari keprihatinan sosial hingga bantuan bencana alam. Mereka juga berperan besar mengusut beragam kasus korupsi lewat liputan investigatif," kata Dindin.
Akan tetapi, peran itu hendaknya disesuaikan dengan identitas dan budaya bangsa. Contohnya, memberikan banyak koreksi tanpa memiliki niat menghancurkan. Wartawan diharapkan mampu mengonstruksi realitas dan membangun persepsi masyarakat ke arah positif.
"Wartawan bisa berperan sebagai pengawal berbagai kebijakan umum di berbagai bidang, termasuk pendidikan, untuk mencegah segala jenis penyimpangan dan penyalagunaan wewenang," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyudin Zarkasyi mengemukakan, wartawan berperan penting mendampingi beragam program peningkatan kualitas pendidikan. Mereka bisa menjadi kontrol segala tingkah laku masyarakat dan pengambil kebijakan.
Akan tetapi, ia berharap agar dalam menjalankan pekerjaannya wartawan selalu berpegangan pada kode etik serta tidak melanggar hukum yang mengatur wewenang dan tugasnya. Dengan begitu, ia yakin wartawan semakin mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan berkualitas. (CHE)
sumber : http://cetak.kompas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar