INDRAMAYU,(KC).-
Casingkem (28 tahun), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kab.Indramayu yang bekerja di luar negeri tewas akibat penyiksaan yang dialaminya. Selama 17 bulan bekerja di Kuwait, selain tak digaji, Casingkem disiksa secara sadis oleh tiga anak majikannya. Setiap hari dipukuli dan lebih keji lagi, Casingkem kerap disiksa dengan cara disetrum dan disiram air cabai.Karena kodisi kesehatannya yang terus memburuk, salah satu anak majikannya kemudian memulangkan Casingkem ke Indonesia.
Namun baru beberapa hari dirawat di rumah sakit, Casingkem akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (3/6). Suasana pemakaman TKW asal Blok Glepung Desa Babadan Kec.Sindang Kab.Indramayu ini diliputi rasa haru keluarga. Suami Casingkem, Mastadi (30 tahun), terlihat sangat terguncang. Saat berlangsung pemakaman, Mastadi tak henti-hentinya menangis. Kedua orang tua Casingkem, Caswita (65 tahun) dan Warsitem (60 tahun), juga ikut larut dalam kesedihan.Semuanya tak menyangka kematian Casingkem sangat tragis, yakni akibat disiksa tiga anak majikannya.
Menurut Caswita, saat tiba di tanah air kondisi Casingkem sangat mengenaskan. Seluruh bagian tubuhnya luka dan kondisi psikis nya terganggu. Pihak keluarga sendiri, kata Caswita, mengetahui Casingkem telah sampai di tanah air dari informasi yang diberikan keluarga pasien satu kamar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Setelah memperoleh informasi itu, keluarga lalu menjemput Casingkem dan melanjutkan perawatan di RSUD Indramayu. "Hanya saja takdir berkata lain, anak saya meninggal dunia akibat banyaknya luka yang dialami setelah disiksa anak-anak majikannya di Kuwait," tutur Caswita.
Perihal penyiksaan yang dialami Casingkem, seperti dituturkan Caswita, terjadi saat anaknya bekerja pada keluarga Masad Atiyah Muh. Asayidi di Kota Zahra, Kuwait. Casingkem berangkat melalui PT.Trisula Bintang Mandiri yang berkedudukan di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Selama bekerja, imbuh Caswita, setiap hari anak-anak majikannya menyiksa Casingkem tanpa alasan yang jelas. Bahkan penyiksaan yang ditimpakan kepada Casingkem, lanjut Caswita, terbilang sadis yakni dengan cara dipukuli menggunakan benda keras, disetrum dan disiram air cabai. Bahkan lebih sadis lagi, ketiga anaka majikan menggunduli Casingkem layaknya narapidana. "Waktu masih dirawat Casingkem mengalami trauma berat. Ia selalu berteriak histeris jika ada orang yang datang membezuknya," imbuh Caswita lirih.
Camat Sindang, Bustoni, yang datang melayat ke rumah korban mengaku prihatin. Pihaknya berjanji akan memberikan bantuan hukum serta memfasilitasi keluarga korban mengurus hak-haknya sebagai TKW di luar negeri. Namun, aku Bustoni, pihaknya mengaku kesulitan lantaran semua dokumen yang dimiliki Casingkem hilang. Tidak itu saja, kata dia, perusahaan yang memberangkatkan Casingkem ke Kuwait pun tidak jelas keberadaannya sebab ketika dihubungi, nomor telefon perusahaan itu ternyata toko roti dan toko material bangunan. "Kami akan terus melacak perusahaan yang memberangkatkan Casingkem bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi," ungkap Bustoni.****(C-25)
Ditulis oleh Hendra Sumiarsa, 3 Juni 2010.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar